Ngaji Ahad Subuh Tetap Istiqomah di Tengah Semarak HUT ke-80 RI
Gresik, KABARMU– Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang jatuh pada Ahad, 17 Agustus 2025, dirayakan penuh semarak oleh masyarakat. Malam sebelumnya, warga menggelar malam tirakatan hingga larut malam, lalu keesokan harinya berbagai lembaga dan instansi melaksanakan upacara bendera. Namun, di tengah kemeriahan perayaan nasional itu, jamaah Masjid Muhammadiyah Al-Islam Kepatihan Menganti tetap menunjukkan istiqomah mereka dalam menuntut ilmu dengan menghadiri Pengajian Rutin Ahad Subuh.
Seusai shalat Subuh berjamaah, masjid langsung dipenuhi jamaah. Bahkan, saking banyaknya, sebagian harus mengikuti kajian dari teras masjid. Kondisi ini menegaskan bahwa semangat kebangsaan dan rasa syukur atas kemerdekaan justru semakin menguatkan jamaah untuk menjaga kedekatan dengan Allah SWT.
Pada kesempatan kali ini, Ustadz Anas Thohir, M.Pd.I. tampil sebagai pembicara dengan mengupas tafsir Surat Al-Ihsan ayat 25–27. Beliau menekankan pentingnya tawakkal yang menjadi jalan menuju cinta Allah. “Kadang kita ini kurang tawakkal. Padahal orang yang benar-benar bertawakkal itu sangat dicintai Allah SWT,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau mengingatkan bahwa su’udzan atau berburuk sangka tidak boleh dilakukan, namun umat Islam diminta untuk tetap waspada terhadap orang munafik. Ustadz Anas juga menjelaskan jaminan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang istiqomah bangun malam. “Siapa yang menghidupkan malam dengan ibadah, Allah akan memberinya maqāman maḥmūdan, kedudukan yang terpuji,” jelasnya.
Beliau kemudian menekankan keutamaan membaca Al-Qur’an dan berdzikir di malam hari. Aktivitas itu, jika dilakukan berulang-ulang, akan menjadi perisai diri, bukan hanya dari penyakit lahir, tetapi juga penyakit batin dan serangan yang bersifat ghaib.
Dalam penutup tafsir ayat ke-27, Ustadz Anas mengingatkan bahwa orang yang tidak beriman cenderung mencintai kehidupan dunia semata. Sementara Allah berkuasa penuh atas segala sesuatu. “Allah itu kalau berkehendak untuk mengganti keadaan, baik dengan kebaikan maupun keburukan, sangatlah mudah. Sak gampang-gampange,” tegasnya.
Pengajian Ahad Subuh kali ini menjadi bukti nyata bahwa meski bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan dengan gegap gempita, semangat beribadah dan menuntut ilmu agama tetap terjaga. Jamaah yang tetap memadati Masjid Al-Islam menunjukkan keseimbangan antara semangat kebangsaan dan semangat keimanan, keduanya berjalan seiring demi terwujudnya masyarakat yang berkemajuan.
Posting Komentar untuk "Ngaji Ahad Subuh Tetap Istiqomah di Tengah Semarak HUT ke-80 RI"